Jumat, 02 Desember 2016
Time Friend With Nature Penyair Mancing
Time Friend With Nature
Penyair Mancing
Bagaimana
membuat Acara yang sederhana 11 Desember 2016 baca puisi di bantaran sungai
Karang Song di mana banyak perahu nelayan menjadi kesan tersendiri. Aku mencari
background penyair baca puisi yang menawan untuk dinikmati tidak saja
penampilan dan vokal mereka tetapi juga latar baca yang indah
Dari Jembatan yang bisa dibuka tutup jika
perahu lewat di sungai Karang Song lokasi baca puisi yang menarik, dan kemudian
kita pindah lagi ke tempat yang menarik lagi.
Air
sungai yang tenang dengan rutinitas nelayan yang tenang. Kau tak paham
nusantara, karena kau sebetulnya orang asing yang mengaku Inlander.
Survai
lokasi baca puisi hari ini sepulang 'mulang aku berdiri di atas jembatan buka
tutup yang memotong sungai Karang Song, memandang perahu-perahu nelayan. Di
terik mata hari, hari ini, mereka nelayan terus bekerja dengan permasalahan
perahu dan alat tangkap ikan. Sambil tertawa dan membetulkan jaringnya yang
robek, nelayan itu berkata, "Kau sombong dan takabur, gagah dan memiliki
'panglima segala, ayo ikut aku ke laut, kau akan meratap ampunan melihat ombak
setinggi tiang perahu."
Memadukan sisi kehidupan dan alam pantai
dengan puisi dalam bentuk kongkret, pembaca puisi dipersilahkan memilih lokasinya
sendiri, tepi sungai Karang Song itu ibarat panggung baca yang sangat panjang.
Ibarat sebuah wisata dikampung nelayan,
sambil refresing, mancing, dan tentunya sambil baca puisi. Sungguhpun demikian
ini baru tahap awal dan dilakukan kecil-kecilan sebadaimana aku penyair kecil
di kota kecil yang dinamai Temu Kecil Penyair Mancing.
Meski kegiatan kecil, tetap harus menarik
perhatian, menjadikan kegiatan ini yang belum ada sebelumnya, Penyair Mancing,
yang dilakukan di Indramayu kegiatan sastra sederhana yang memiliki keunikan
tersendiri. Sebuah latar
alam baca puisi sambil ngopi depan warung di jalan Karang Song.
Melalui
kegiatan kecil ini pasti akan didapat inspirasi berikutnya, disamping bagaimana
aku dapat belajar dari sahabat yang sudi membagi ilmu.
Di
sanggar yang kecil,apa adanya, serta darurat, dan tidur ditikar. Tetapi harus
dimulai agar ada keinginan untuk maju. Tentu saja bagi sahabat yang berjiwa
penyair dan sederhana.
Rg Bagus Warsono 2 Desember 2016
Rabu, 30 November 2016
Penyair Mancing adalah kegiatan kecil
Penyair Mancing adalah kegiatan kecil
Hanya saja nelayan tidak dalam kemapuan industri. Kenyataan ikan mereka dibuat sarden, kulit ikan itu dibuat kerupuk dengan kemasan toko, tulang ikannya , sirip ikannya sampai jeroan lainnya dimanfaatkan orang lain menjadi bahan industri yang sangat menguntungkan. Sedang nelayan hanya gigit jari melihat semua itu.
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Lalu
apa hubungannya nelayan dengan penyair? Nelayan itu kuat dan sangat
percaya kepada Yang Maha Kuasa, dalam kontek hidup yang tak pasti. Ikan
atau pulang hampa. Dan penyair harus kuat seperti nelayan, yang
sama-sama memiliki penghasilan yang tak pasti. Ironisnya justru baru
saja karyanya dikritik sudah tidak enak badan. Justru kritik
menyehatkan, seperti nelayan telanjang dada di terik matahari di tengah
lautan.
Membaca
puisi di area terbuka tanpa mikrofun, tanpa tenda, tanpa penonton yang
undang, dan tanpa malu di depan lalu lalang orang kesibukan nelayan dan
masyarakat memiliki kesan tersendiri. Sebuah pengalaman yang tak dapat
dilupakan.
Dalam baca puisi di perahu kayu nanti akan dihadirkan Pembaca Puisi Terbaik yang dimiliki Indramayu O.K Hadini.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair
Mancing, hanya kegiatan kecil yang tak berarti-apa-apa, namun demikian
pasti sukses, karena aku yang menggarapnya sendiri.
Selasa, 29 November 2016
Langganan:
Postingan (Atom)