Rabu, 30 November 2016
Penyair Mancing adalah kegiatan kecil
Penyair Mancing adalah kegiatan kecil
Hanya saja nelayan tidak dalam kemapuan industri. Kenyataan ikan mereka dibuat sarden, kulit ikan itu dibuat kerupuk dengan kemasan toko, tulang ikannya , sirip ikannya sampai jeroan lainnya dimanfaatkan orang lain menjadi bahan industri yang sangat menguntungkan. Sedang nelayan hanya gigit jari melihat semua itu.
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Lalu
apa hubungannya nelayan dengan penyair? Nelayan itu kuat dan sangat
percaya kepada Yang Maha Kuasa, dalam kontek hidup yang tak pasti. Ikan
atau pulang hampa. Dan penyair harus kuat seperti nelayan, yang
sama-sama memiliki penghasilan yang tak pasti. Ironisnya justru baru
saja karyanya dikritik sudah tidak enak badan. Justru kritik
menyehatkan, seperti nelayan telanjang dada di terik matahari di tengah
lautan.
Membaca
puisi di area terbuka tanpa mikrofun, tanpa tenda, tanpa penonton yang
undang, dan tanpa malu di depan lalu lalang orang kesibukan nelayan dan
masyarakat memiliki kesan tersendiri. Sebuah pengalaman yang tak dapat
dilupakan.
Dalam baca puisi di perahu kayu nanti akan dihadirkan Pembaca Puisi Terbaik yang dimiliki Indramayu O.K Hadini.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair
Mancing, hanya kegiatan kecil yang tak berarti-apa-apa, namun demikian
pasti sukses, karena aku yang menggarapnya sendiri.
Selasa, 29 November 2016
Langganan:
Postingan (Atom)